WHAT'S NEW?
Loading...

Papua pun Indonesia : Sebuah permainan teka-teki potongan gambar



Banyak oknum yang masih sengaja mendistorsi sejarah Papua untuk menjaga konflik di Papua. Bahkan  ada orang-orang yang memutarbalikkan sejarah dan masih menyangkal realitas integrasi Papua ke dalam Republik Indonesia. Hal tersebut yang mungkin mendasari keresahan rakyat Papua. Dalam tulisan ini saya akan mendedahkan hal yang mungkin akan menjadi sebuah obat penenang keresahan tersebut.

Tanggal 1 Oktober 1962 pemerintah Belanda di Irian Barat menguasai wilayah ini untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) sampai dengan 1 Mei 1963. Kemudian , bendera Belanda itu diturunkan dan diganti dengan bendera Indonesia dan bendera PBB.

Selepas itu, PBB menyusun kesepakatan yang dikenal sebagai "Perjanjian New York" untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang Irian Barat yang disurvei oleh Pepera tahun 1969 yang diwakili oleh 175 orang sebagai perwakilan dari delapan kabupaten waktu. Hasil penelitian menunjukkan orang-orang Irian Barat sepakat untuk bersatu dengan pemerintah Indonesia.

Sejarah masuknya Irian Barat (Papua) ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia (NKRI) sudah sah dan tepat. Itu tidak perlu dipertanyakan dan dirusak. Kekhawatiran tentang dimasukkannya sejarah Papua ke dalam Indonesia yang telah ditetapkan melalui Pepera di 1969 sepertinya harus dihilangkan.

Selain itu rakyat papua sudah melakukan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Para pemuda Papua hadir dan berjanji bersama-sama dengan pemuda dari daerah lain. Poreu Ohee adalah salah satu bukti pemuda Papua yang hadir pada saat itu. Sepatutnya rakyat papua bersyukur untuk memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan di Papua.

Ketika kau tidak melupakaan kenegaramu, percayalah negaramu yang berasaskan keTuhanan yang maha esa ini tidak akan pernah melupakanmu. Hal tersebut mulai terlihat dari keseriusan pemerintah akan pembangunan akses jalan daerah terpencil di papua. Menurut data dari Kementerian PUPR , pada 2014 ada 827 KM dari Jalan Papua yang belum selesai karena masih ditutupi dengan hutan .

Pada akhir 2015, 169 KM dari jalan telah selesai , dengan hanya 658 KM tersisa untuk dibangun . Setelah itu , pembangunan akan dilanjutkan di Ilaga di wilayah Puncak Jaya . Kemudian , jalan Ilaga akan terhubung dengan 466 KM jalan dari Wamena - Mulia - Ilaga . Jalan-jalan yang belum tersambung adalah Hebema - Kenyam , Kenyam - Batas Batu, dan Batas Batu – Mamugu.

Hal terbaiknya adalah pembangunan yang berjumpa dengan alam kerap kali memaksa alam untuk mengalah, ini tidak terjadi di Papua Barat. Dalam kesempatan langka ini, proyek utama jalan Trans Papua menepi untuk pelestarian Lorentz Park. Salah satu dasarnya yaitu, keprihatinan atas Taman Lorentz yang merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) cukup berhati-hati atas harta nasional ini sehingga memilih untuk menemukan rute lainnya.

Sikap tersebut sekaligus berupaya tetap melestarikan flora dan fauna yang mewakili 80% dari total fauna mamalia dari Irian Jaya. Selain itu ada pula, keanekaragaman budaya dengan tujuh kelompok etnis sekaligus mempertahankan gaya hidup tradisional mereka.

Keseriusan pemerintah lainnya adalah pembangunan dan kesejahteraan provinsi Papua dan Papua Barat. Oleh karena itu, secara bersamaan dilakukan di semua aspek, termasuk sumber daya manusia. Kementerian Perhubungan melalui Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia juga mengambil bagian dalam program pembangunan percepatan untuk Papua dan Papua Barat.

Pada 28 April 2016, sebelas dari anak papua telah menyelesaikan pendidikan yang berlangsung di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BPPP) atau Sekolah Penerbangan dari Banyuwangi Quirina Mintje di Jakarta. Hal tersebut menambah catatan lahirnya pilot-pilot Papua dan Papua Barat dengan jam terbang yang cukup dari 170 jam minimal, mereka telah memenuhi syarat untuk dilisensikan Pilot Commercial.

Perkembangan provinsi Papua dan Papua Barat telah menjadi fokus pemerintah Indonesia. Sejak tahun 2011, Presiden Jokowi memulai Satuan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Dan Provinsi Papua Barat  atau Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat(UP4B). Lembaga pemerintah tersebut dibangun untuk mendukung koordinasi, memfasilitasi, dan mengontrol percepatan pengembangan Papua dan Papua Barat.

Data-data tersebut yang mewakili judul tulisan ini. Saya beranggapan bahwa jika judul dari Indonesia untuk Papua merupakan hal yang pamrih seolah papua yang membutuhkan Indonesia. Lebih dari itu Belanda misalnya dalam sejarah ingin menduduki Papua, sedangkan papua memilih Indonesia menjadi bagian dari kemerdekaannya. Sudah sepatutnya Papua yang merupakan gugusan pulau Indonesia seperti Jawa dan Sumatra yang telah terlebih dahulu memiliki banyak fasilitas, pun diberi fasilitas yang mendukung.

Sebab Papua pun bagian dari Republik Indonesia. Semisal dalam permainan puzzle Papua adalah salah satu potongan gambar dan Indonesia adalah permainan puzzle tersebut. Dengan demikian  maka Indonesia tanpa Papua tetap akan menjadi Indonesia namun yang perlu digaris bawahi Indonesia tidak mempunyai keutuhan gambar jika potongan gambar tersebut hilang.

Sumber tulisan: http://papuanews.org/

0 komentar:

Posting Komentar