WHAT'S NEW?
Loading...

Bonafide atau Profit, dari Dominggus sampai Zarkoni ?

Hendi Prio Santoso, direktur utama  PGN yang mampu mengalirkan gas bumi langsung melalui pipa gas ke lebih dari 107.690 rumah tangga dan dibangun tanpa mengandalkan uang negara atau APBN. Membaca data tersebut kita mungkin dapat menilai apa yang menjadi tujuan PGN. Nah agar lebih jelas kita simak yang berikut ini.

Dominggus Safle adalah seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Malawele, Sorong, Papua. Beberapa waktu yang lalu, Dominggus masih memasak menggunakan bahan bakar LPG ukurang 12 kg. Namun kadang-kadang tabung isi ulang LPG di Sorong sulit didapat sehingga harganya melambung. Pernah suatu hari yang langka harga LPG sampai  Rp 450.000/tabung. Kalau sudah begitu Dominggus  pilih pakai kompor minyak tanah.

Sampai akhirnya PGN memasok energi baik yang ditunjuk langsung oleh Kementrian ESDM sebagai operator pengoprasian dan penyaluran gas bumi untuk kebutuhan memasak 3.898 rumah. Dominggus tidak khawatir ketika pertama kali menggunakan gas bumi, karena hampir sama seperti menggunakan LPG, hanya bedanya bila LPG menggunakan tabung, sedangkan gas bumi mengalir melalui pipa gas dan langsung ke dapur. 

Dominggus sangat bersyukur dengan adanya gas bumi ini, sebab dia tidak tergantung pada tabung LPG atau minyak tanah. Kini dia tak perlu repot-repot lagi gotong-gotong tabung LPG dari rumah ke warung, gas bumi mengalir 24 jam, dan lebih murah daripada LPG apalagi minyak tanah.

Selanjutnya sebagai contoh ada seorang sopir bajaj bernama Muhamad Zarkoni 40 tahun. Zarkoni berpendapat bahwa lebih irit menggunakan bahan bakar gas daripada bensin. Harga gas per liter dijual Rp 3.100, sedangkan bensin premium sekitar Rp 6.500. Hal itu lah yang membuat Zarkoni lebih memilih bahan bakar gas.

Dalam sehari sekitar Rp 20.000 sampai Rp 25.000 Zarkoni keluar biaya untuk bensin tangki kecilnya itu, sedangkan pengisian gas Rp 25.000 full tank. Zarkoni pernah menggunakan bahan bakar gas, Rp 20.000 itu bisa dia gunakan untuk mengitari Jakarta dalam sehari, sedangkan berbeda bila menggunakan bensin dengan pengisian Rp 20.000 bisa habis dalam waktu 2 jam.

Nah dari dua contoh kasus tersebut tampak bahwa kedua pengguna gas bumi mendapatkan keuntungan. Jelas sudah tujuan PGN dari Dominggus sampai Zarkoni. Sedang PGN lebih mengedepankan kontribusi ketimbang profit atau keuntungan sebagai BUMN yang bonafide.

Sumber:


Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi

Energi Baik untuk Pelajar dan Guru

Tahun 1985, sebelum Hendi Prio Santoso memimpin, PGN harus menjual sebidang tanah di sekitar Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat. Namun PGN masih memberikan energi baik, dari hasil penjualan tanah dialokasikan untuk membiayai pengembangan pipa gas dan gaji pegawai. Ini adalah sebuah contoh pemberian energi baik untuk pegawai.

Di zaman kepemimpinan Hendi Prio Santoso sendiri, PGN mencetak banyak prestasi dan penyebaran energi baik dari berbagai macam bidang misalnya, kesenian, akademik, serta bidang pengoprasian gas bumi sendiri. Nah dalam bidang kesenian dan bidang gas bumi sendiri sudah saya bahas pada tulisan terdahulu. Ini sebuah terobosan bahwa PGN yang berkutat di bidang gas bumi mampu andil dalam bidang akademik.

Di bulan dan tahun ini, PGN sebagai salah satu BUMN andil dalam program Siswa Mengenal Nusantara. Tujuannya untuk belajar perekonomian dan budaya di daerah Nusa Tenggara Barat dan Jambi. Penyebaran energi baik ini juga termasuk rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 71.

Dalam program ini, sebanyak 20 siswa, 2 guru dan 1 pendamping yang berasal dari 10 kabupaten di NTB di kirim ke Jambi. Kemudian sebaliknya, 20 siswa, 2 guru dan 1 pendamping yang berasal dari Jambi dikirim ke NTB. Program ini hampir sama Seperti pertukaran pelajar. Selama seminggu lebih, para siswa dan guru ini akan mendapatkan pengenalan bidang sosial dan budaya, pendidikan serta perekonomian NTB maupun Jambi.

Lengkap rasanya berbagai penyebaran energi baik oleh PGN. Dari mulai pegawai PGN sendiri sampai Pelajar dan Guru yang bukan merupkan aspek atau bidang yang sejalan. Saya dan mungkin sebagian besar masyarakat, selalu berharap PGN tidak akan berhenti menyebarkan energi baiknya.

Sumber:

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


Sepotong Peristiwa Cantik


Kini di bawah kepemimpinan Hendi Prio Santoso, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer (km). Jumlah ini setara 76% pipa gas bumi seluruh Indonesia.

“Kemerdekaan bukanlah hasil bertapa di bawah pohon kamboja” seru Bung Karno di depan khalayak. Seruan tersebut memang memiliki perhatian khusus tentang kemerdekaan, keberhasilan bahkan kemenangan. Bung Karno adalah salah satu orang yang berpengaruh dalam memerdekakan Indonesia. Aku teringat sepotong kisah tentang penyebaran Energi Baik semacam itu.

Sekitar tahun 1970-an  harga gas terpaksa dijual dengan murah, karena pada periode itu harga BBM masih murah sebab disubsidi pemerintah bahkan sebagian dari impor. PGN sebagai Perusahaan Gas Bumi tentu mengalami kerugian yang besar akibat merosotnya konsumen gas bumi. Penggunaan gas bumi untuk rumah tangga, komersial, industri dan pembangkit listrik belum berkembang.

Di tahun tersebut PGN mampu bertahan sekuat tenaga. Namun Pada 1985, untuk membiayai pengembangan pipa gas dan gaji pegawai PGN terpaksa harus menjual sebidang tanah di Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat. Peristiwa tersebut sangat cantik bukan, perusahaan tersebut masih memrioritaskan gaji dari para pegawainya.

Sepotong kisah itulah yang justru membuat bangkit perusahaan gas tersebut. Para pegawai menangkap dengan jelas energi baik yang langsung dialirkan pimpinannya. Terbukti sudah, PGN mampu menyelesaikan proyek besar pipa gas transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan panjang lebih dari 1.000 km. Pengembangan pipa-pipa gas distribusi pun makin terus dilakukan sehingga memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.  


Jika Bung Karno mampu mengoyak khalayak yang sedang nyenyak dengan seruannya. PGN mampu mengoyak dirinya bahkan Indonesia dengan energi baiknya. Bukti lainnya adalah pada paragraf pertama sebagai pembuka tulisan. Hal tersebut mempercantik peristiwaperistiwa yang terjadi dalam lingkup Perusahaan Gas Negara itu. 

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi

Cara mengikuti Lomba Naik Bajaj Gas Gratis PGN

Langsung saja tanpa panjang lebar, kita lanjut pada tahap akhir lomba ya. Temanteman peserta lomba tentunya harus terlebih dahulu naik Bajaj Gas Gratis PGN yang berlogo khusus ya.  Lomba ini sangat mudah, temanteman cukup share mengenai pengalaman menggunakan bajaj gas atau pengetahuan tentang gas bumi PGN.

Selanjutnya temanteman harus mengirimkan pengalaman naik bajaj gas gratis pgn di sosial media yang  dimiliki, misalnya Facebook, Path, Instagram, atau Twitter. Dan atau juga bisa upload video ke Youtube tentang pengalaman tersebut. Kewajiban selanjutnya adalah setiap postingan yang temanteman kirim ke sosial media harus menyertakan hastag #PGNenergibaik kemudian capture postingan kamu dan kirimkan email ke ayokitangegas@pgn.co.id.

Sedangkan temanteman yang ingin mengirimkan video harus menyertakan link vidio yang diupload. Format untuk pengiriman email yaitu tulisan judul email harus menggunakan nama dan tanggal lahir yang sesuai dengan KTP, SIM, atau Kartu Pelajar. Semisal: AKBARFATRIYANA, 12 APRIL 1999.

Ya, sudah lengkap temanteman syarat lombanya. Nah kemudian temanteman tinggal menunggu pengumuman pemenang pada tanggal 29 Agustus sampai 9 September 2016 di www.pgn.co.id. Oh ya, keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat ya.

Sekali lagi saya himbau dalam mengikuti perlombaan ini, mohon utamakan keamanan dan tidak membahayakan keselamatan diri sendiri atau pun orang lain ya temanteman.


Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi

17-8-45 Ayo Kita ngeGas Merdeka !!!

Tulisan saya sebelumnya membahas tentang naik Bajaj GasGratis PGN. Kali ini saya akan memaparkan hadiah naik bajaj gratis PGN. Tapi sebelumnya perlu diingat lagi bahwa program “Ayo Kita ngeGas Merdeka” berlangsung sejak tanggal  14-20 Agustus 2016, pukul 07.00-17.00 WIB. Nah jangan sampai terlewat ya teman teman.

Sekadar info dari saya agar memperbesar kesempatan memenangkan lomba ini. Temanteman boleh membaca informasi mengenai manfaat gas bumi dan Perusahaan Gas Negara di  www.pgn.co.id ataupun di youtube dengan kata kunci “gas negara”.

Nah langsung saja kita bahas hadiah apa saja yang bisa di dapat dari lomba ini. Sesuai judul tulisan saya 17-8-45 yang berarti tanggal, bulan, dan tahun kemerdekaan Indonesia ini menjadi hadiah lomba tersebut. Pasti temanteman bertanyatanya apa sih angka tersebut, nah ini dia penjelasannya  17 pemenang pertama akan mendapatkan uang sebesar Rp 1 juta. Kemudaian  8 pemenang kedua  akan mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 750 ribu. Dan terakhir 45 pemenang ketiga akan mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 500 ribu.

Nah cukup jelaskan 17-8-45 ini. Maka dari itu ayo ikut kompetisi yang terbuka untuk umum ini. Dalam mengikuti perlombaan ini, mohon utamakan keamanan dan tidak membahayakan keselamatan diri sendiri atau pun orang lain ya!


Belum selesai di sini temanteman, masih ada beberapa hal lagi untuk menyelesaikan lomba ini. Saya yakin ini bukan kesulitan besar bagi anda yang aktif dalam media sosial. Pokoknya mudah deh,  ikuti langkahnya ya! Baca tulisan selanjutnya, klik Next

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi

HUT RI dan Bajaj Gas Gratis PGN

Hari Ulang Tahun Republik Indonesia biasa kita isi dengan upacara, konvoi, serta pesta rakyat dan atau berbagai macam lomba. Itu adalah sekian banyak rangkaian acara untuk memriahkan 17an sebutan orang Indonesia. Kali ini saya akan menawarkan sesuatu yang special dari hal yang lumrah tersebut.

Bajaj Gas Gratis PGN namanya ini adalah masyarakat bisa naik Bajaj Gas gratis pada tanggal 14 sampai dengan 20 Agustus 2016 mulai pukul 07.00 – 17.00 WIB. Hal yang perlu diketahui ada sekitar 700 bajaj yang nantinya akan hilir mudik mengitari Jakarta.

Untuk memermudah tentu PGN juga menentukan titik kumpul lomba naik bajaj gratis PGN ini di beberapa tempat misalnya di Jakarta Pusat yakni  Thamrin, Sarinah, Monas, Benhil, Stasiun Kota, Masjid Istiqlal, Rusun Kebun Kacang,  Stasiun Gondangdia. Jakarta Barat ada di titik RS Sumber Waras, Pasar Grogol, Pasar Kopro, RS Tarakan, Perempatan Kemis Kedoya. Jakarta Utara kita berkumpul di Mega Mall Puit, Waduk/RS Pluit, Junction Mall, Pasar Ikan Muara Karang. Terakhir ada di Jakarta Timur dengantitik temu di Masjid Jami Matraman, Gramedia Matraman, Stasiun Pondok Jati, RS Premier Jatinegara.

Oh ya di paragraph ke tiga ada kata “lomba” bukan? Ini sekaligus anda akan mengikuti lomba lho. Pokoknya lengkap sudah anda memeriahkan HuT RI ke 71 ini. Keliling Jakarta sambil lomba plus dapat hadiah pula. Dan yang terpenting waktunya panjang kan, temanteman bisa 17an di rumah  kemudian  naik bajaj gas gratis PGN.


Nah, sekarang saatnya melihat hadiah apa saja yang diberikan PGN ini. Agar anda lebih semangat berkeliling kota Jakarta. Lanjut baca ya!!! klik NEXT

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Sumber: 
http://papasemar.com/rayakan-hari-kemerdekaan-indonesia-yuk-naik-bajaj-gratis-14-20-agustus-2016/

Rintangan Pengelolaan Gas Bumi


Indonesia memiliki kandungan Gas Bumi yang cukup besar. Jadi sudah seharusnya dimanfaatkan secara optimal khususnya untuk peningkatan ekonomi di dalam negeri. Tapi tidak semudah apa yang dikatakan tersebut. Banyak rintangan, kesulitan, serta halangan yang menghadang pihak pengelola. Tentunya ini membuat pemanfaatan gas bumi kurang maksimal.

Yuk, kita tilik sedikit tentang rintangan pengelolaan gas alam Indonesia. Hal pertama yang menghambat adalah  kebutuhan teknologi. Pada dasarnya temuan cadangan gas baru umumnya berlokasi di wilayah timur Indonesia (Blok Masela di Laut Arafura; Blok Muara Bakau dan Proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) di Selat Makassar). Kegiatan eksplorasi dan produksi gas pada wilayah timur tentunya lebih sulit. Butuh teknologi yang lebih canggih. Ini adalah hambatan yang lumrah, Negara berkembang kaya akan sumber alam namun membutuhkan teknologi canggih Negara maju.

Rintangan selanjutnya adalah minimnya Investasi atau modal. Pemenuhan teknologi yang canggih untuk eksploitasi menjadi konsekuensi mutlak. Pengembangan gas membutuhkan investasi yang sangat besar, sehingga investor akan sangat berhati-hati dalam mengkalkulasi. Aspek keekonomian pengembangan lapangan pun menjadi perhatian ketika memanfaatkan gas, terutama saat penentuan harga.

Kemudian hambatan berikut ini yang menurut hemat saya adalah hambatan yang memang menjadi kesulitan sejak awal pengelolaan gas bumi. Sulitnya infrastruktur penampung gas bumi. Dalam proses pemanfaatannya gas bumi jauh lebih kompleks ketimbang minyak bumi. Dengan bentuk yang cair, minyak mudah ditampung dan diangkut sedangkan gas tidak bisa ditampung. Sehingga begitu keluar dari dalam bumi harus segera dimanfaatkan. Sebabnya pengembangan lapangan gas baru dapat dilaksanakan setelah mendapat kepastian pembeli.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa gas yang ditemukan di Papua tidak bisa serta merta diangkut untuk memenuhi kebutuhan industri di Sumatera dan Jawa. Perlu infrastruktur untuk mengubah gas itu menjadi LNG sehingga bisa diangkut.

Mungkin ini adalah hambatan terakhir yaitu; minimnya jaringan gas bumi. Menurut catatan, saat ini jaringan pipa distribusi gas masih minim. Jadi ketika ada daerah yang surplus produksi gas, tidak dapat dikirimkan ke daerah yang kekurangan gas. Contohnya, produksi gas di Jawa Timur lebih besar dari kebutuhannya. Kelebihan pasokan ini tidak dapat dikirimkan ke Jawa Barat yang kebutuhan gas tinggi karena belum ada jaringan pipa yang menghubungkan kedua wilayah.

Nah itu tadi sedikit gambaran dari banyaknya hambatan yang dilalui pengelola gas bumi. Semua yang berkepentingan perlu memperhatikan aspek tersebut. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai akselerator dari beberapa proyek gas bumi agaknya perlu diperhatikan dan didukung oleh pihakpihak terkait. Sehingga potensi besar gas bumi dapat benar-benar dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Sumber:


Siapakah Pihak Pengembang Gas Bumi di Indonesia?

Jika mendapati pertanyaan seperti wacana di atas, apa jawabanmu? Stop jangan dijawab dulu. Pertama saya akan menjawab pertanyaan tersebut secara singkat yaitu PGN. Kenapa PGN? Selanjutnya saya akan mendedahkan alasan saya menjawab PGN. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau yang akrab kita sapa PGN adalah Badan Usaha Milik Negara yang secara khusus mengelola Gas Bumi di Indonesia. Dari namanya saja mungkin anda sudah familiar bukan.

Nah pendedahan selanjutnya adalah mengenai prestasi yang dimiliki PGN. Dari tahun ketahun saya sering membaca gencarnya pemberitaan prestasi atau hasil kerja keras perusahaan gas Negara tersebut. Beberapa sumber mencatat PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer. Jumlah tersebut setara 76 persen pipa gas bumi seluruh Indonesia.

Puluhan tahun sudah, PGN membangun jaringan gas bumi di berbagai daerah. Semisal sejak era 1970-an di mana harga gas terpaksa dijual dengan murah, karena pada periode itu harga BBM masih murah karena disubsidi pemerintah bahkan sebagian dari impor. Tentunya perusahaan tersebut merugi, hebatnya lagi  di tahun 1974-an PGN melakukan inovasi dengan sedikit mengubah pola bisnisnya yang sebelumnya menyalurkan gas buatan menjadi menyalurkan gas bumi melalui pipa.

Dengan pertimbangan Indonesia sudah banyak bergantung pada BBM impor yang dijual murah (subsidi) dan ini terus membebani keuangan negara. Sementara Indonesia memiliki produksi gas bumi yang cukup besar dan cadangan gas yang berlimpah, serta bisa menggantikan impor BBM selama ini. Kemudian PGN melakukan pioneering dengan melakukan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi di berbagai daerah. Salah satu proyek besarnya yaitu; proyek pipa gas transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan panjang lebih dari 1.000 km.

Setelah berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur gas bumi tersebut. Hasilnya, PGN mulai rutin mencetak laba dan memberikan dividen kepada negara, hingga sampai saat ini PGN menjadi salah satu BUMN terbesar di Indonesia yang memberikan sumbangsih kepada Negara.

Nah, asumsi saya cukup kuat bukan. Terkait pertanyaan di atas saya rasa anda sepakat dengan asumsi serta pendedahan saya. Atau mungkin sedari awal jawaban kita sudah sama?

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Sumber:

Menyoal Gas Bumi di Indonesia; Potensi serta kebermilikan


Sebelum sampai pada pertanyaan atau bahkan pernyataan di atas ada baiknya kita perlu mengetahui apa itu Gas Bumi. Gas bumi sering juga disebut sebagai gas alam atau gas rawa yaitu; bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Senyawa tersebut dapat ditemukan di ladang minyak, tambang batu bara, dan tentunya di ladang gas bumi sendiri. Gas yang kaya akan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.

Jelas sudah apa itu gas bumi, sekarang kita akan lanjut mengupas kebermilikan dan potensi yang ada di Indonesia. Indonesia memiki cadangan gas alam yang besar. Saat ini, Indonesia memiliki cadangan gas terbesar ketiga di wilayah Asia Pasifik setelah Australia dan Republik Rakyat Tiongkok, serta berkontribusi untuk 1,5% dari total cadangan gas dunia menurut BP Statistical Review of World Energy 2015. Indonesia masuk peringkat ke-10 dari survey Negara produsen gas alam tahun 2015, namun Indonesia justru menempati peringkat ke-26 dari Negara konsumsi gas alam di tahun yang sama.

Berarti Indonesia mampu memproduksi sekitar dua kali lipat dari gas alam yang dikonsumsinya. Kendati begitu, hal tersebut tidak berarti bahwa produksi gas domestik memenuhi permintaan gas domestik. Bahkan, ada kekurangan gas untuk industriindustri domestik di Indonesia.

Itu tadi sekilas tentang kebermilikan gas alam Indonesia. Sekarang kita akan menilik potensi yang dimiliki Indonesia. Berdasarkan status tahun 2008 gas alam di Indonesia mencapai 170 TSCF dan produksi per tahun mencapai 2,87 TSCF, dengan komposisi tersebut Indonesia memiliki reserve to production (R/P) mencapai 59 tahun. Nah, terbayang sudah kekayaan gas alam Indonesia bukan.

Maka dari itu, masyarakat harus mengerti serta membantu pihak yang berwenang mengolah kekayaan gas alam  seperti PT. Perusahaan Gas Negara PGN. Agar terjalin kerja sama antara masyarakat yang membutuhkan gas alam dalam berbagai aspek kebutuhan dengan produsen gas alam. Pun supaya produksi serta konsumi gas alam atau gas bumi di indoneisa menjadi optimal.

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Sumber:

Pagelaran Seni Rupa Istana Negara Bersama Mandiri Art


Rangkaian acara HUT RI ke-71 tepatnya mulai dari tanggal 1-30 Agustus 2016 Galeri Nasional bersama Mandiri Art mempertunjukan pagelaran  koleksi seni rupa dari lukisan-lukisan di Istana Negara. Ini merupakan kali pertama 28 lukisan keluar dari singgasana kepresidenan. Sejarah yang patut dicatat, sebab masyarakat bebas menikmati koleksi lukisan Istana Kepresidenan Indonesia.   

Pagelaran yang didukung Mandiri Art ini bertajuk “17/71: Goresan Juang Kemerdekaan”. Kabarnya masyarakat akan disuguhkan pula koleksi benda-benda seni yang ada di Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Setidaknya ada 15.000 item koleksi benda-benda seni yang ada di Istana Kepresidenan, termasuk lukisan. Lukisan yang dipamerkan berasal dari beberapa koleksi Istana Kepresidenan yaitu; Istana Negara dan Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Cipanas dan Istana Yogyakarta.

Karya maestro senirupa Indonesia seperti Affandi sebagai pelopor aliran ekspresionisme di Indonesia, Basoeki Abdullah (maestro realisme di Indonesia), Sudjojono dan Raden Saleh akan memeriahkan koleksi yang dipamerkan. Selain itu, karya pelukis besar lain dari beragam aliran senirupa seperti Diego Rivera, Lee Man Fong, Gambiranom Suhardi, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Ida Bagus Made Nadera dan juga karya Ir. Soekarno sendiri pun hadir melengkapi pameran tersebut.

Bukan sekadar pertunjukan, lukisan yang dipamerkan memiliki nilai historis penting pada setiap aspek yang kini coba diaktulisasikan dan dihidupkan kembali melalui pameran ini. Nilai ini sangat mencerminkan keragaman kekayaan budaya Indonesia. Dan sebagai bentuk dari apresiasi dalam ranah kebudayaan bagi para pecinta sejarah maupun seni budaya.


Pameran ini, mengingatkan kembali bahwa prestasi tidak hanya bicara soal akademik, namun juga non-akademik, seperti seni rupa. Pameran yang bernilai historis dan edukasi ini semoga dapat menginspirasi masyarakat. Serta memberikan pengalaman rohani yang menyegarkan tentang sejarah kebudayaan Indonesia.


Sumber:
http://ksp.go.id/istana-tampilkan-lukisan-bersejarah-dalam-pameran-lukisan-koleksi-istana-kepresidenan/

PGN Gratiskan Bajaj di Jakarta?


PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk selalu andil dalam persoalan kreatifitas dan tentunya penyebaran Energi Baik. Semisal pada HUT RI ke 70 tahun lalu PGN menyediakan fasilitas seru yaitu naik bajaj gratis PGN yang bisa mengantarkan anda keliling kota Jakarta. Dengan tema acara “Ayo Kita NgeGas Merdeka” PGN menyediakan 700 bajaj gas gratis bagi warga di Jakarta sambil memasyaratkan penggunaan (BBG).

Seperti biasa, tidak cukup hanya satu acara PGN masih menyumbangkan kado spesial di ulang tahun Indonesia ke 70 tahun lalu. Pengisian bahan bakar gas roda 4 pun disediakan secara gratis. Pengguna roda 4 dengan BBG diberikan secara cumacuma maksimal 17 liter setara premium jika di ukur menggunakan BBM.

Hampir saja terlewat, bagaimana cara berkeliling Jakarta dengan bajaj gratis PGN? Langsung saja kita ulas ya, pertama tama anda harus memilih bajaj yang berwarna biru yang berbahan bakar gas (BBG). Selanjutnya anda tinggal naik dan setelah itu sebarkan pengalamaan anda di laman media sosial (Twitter, Facebook, Path, Instagram, dll ) jangan lupa beri #PGN dan EnergiBaik. Sangat mudah ya?

Bukan hanya itu tahun lalu ada hadiahnya juga, ada hadiah untuk dua kategori yaitu tulisan dan foto. Di setiap kategori hadiahnya berupa hadiah pertama senilai masing masing 1 juta untuk 17 orang, hadiah kedua senilai Rp 750.000 untuk 8 orang, dan hadiah ketiga seniali Rp 500.000 untuk 45 orang. Wah wah wah, ini namanya Gebyar PGN, anda warga Jakarta harus ikut andil memeriahkan rangkaian acara ini tentunya.

Acara tahun lalu dilaksanakan sekitar tanggal 15-21 di bulan Agustus. Semoga pada bulan ini PGN juga memberikan fasilitas serupa untuk digunakan warga di Jakarta dan sekitarnya untuk mengelilingi Jakarta gratisss. Oh ya, acara ini meluas ya bukan hanya di Jakarta Pusat. Utara, Selatan,Timur, dan Barat juga kebagian bajaj gratis PGN.



Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi