Hendi Prio Santoso, direktur utama PGN yang mampu mengalirkan gas bumi langsung
melalui pipa gas ke lebih dari 107.690 rumah tangga dan dibangun tanpa
mengandalkan uang negara atau APBN. Membaca data tersebut kita mungkin dapat
menilai apa yang menjadi tujuan PGN. Nah agar lebih jelas kita simak yang
berikut ini.
Dominggus Safle adalah seorang ibu rumah tangga di Kelurahan
Malawele, Sorong, Papua. Beberapa waktu yang lalu, Dominggus masih memasak
menggunakan bahan bakar LPG ukurang 12 kg. Namun kadang-kadang tabung isi ulang
LPG di Sorong sulit didapat sehingga harganya melambung. Pernah suatu hari yang
langka harga LPG sampai Rp 450.000/tabung.
Kalau sudah begitu Dominggus pilih pakai
kompor minyak tanah.
Sampai akhirnya PGN memasok energi baik yang ditunjuk langsung oleh Kementrian ESDM sebagai operator pengoprasian dan penyaluran gas bumi untuk
kebutuhan memasak 3.898 rumah. Dominggus tidak khawatir ketika pertama kali
menggunakan gas bumi, karena hampir sama seperti menggunakan LPG, hanya bedanya
bila LPG menggunakan tabung, sedangkan gas bumi mengalir melalui pipa gas dan
langsung ke dapur.
Dominggus sangat bersyukur dengan adanya gas bumi ini, sebab
dia tidak tergantung pada tabung LPG atau minyak tanah. Kini dia tak perlu
repot-repot lagi gotong-gotong tabung LPG dari rumah ke warung, gas bumi
mengalir 24 jam, dan lebih murah daripada LPG apalagi minyak tanah.
Selanjutnya sebagai contoh ada seorang sopir bajaj bernama
Muhamad Zarkoni 40 tahun. Zarkoni berpendapat bahwa lebih irit menggunakan
bahan bakar gas daripada bensin. Harga gas per liter dijual Rp 3.100, sedangkan
bensin premium sekitar Rp 6.500. Hal itu lah yang membuat Zarkoni lebih memilih
bahan bakar gas.
Dalam sehari sekitar Rp 20.000 sampai Rp 25.000 Zarkoni
keluar biaya untuk bensin tangki kecilnya itu, sedangkan pengisian gas Rp
25.000 full tank. Zarkoni pernah menggunakan bahan bakar gas, Rp 20.000 itu
bisa dia gunakan untuk mengitari Jakarta dalam sehari, sedangkan berbeda bila
menggunakan bensin dengan pengisian Rp 20.000 bisa habis dalam waktu 2 jam.
Nah dari dua contoh kasus tersebut tampak bahwa kedua
pengguna gas bumi mendapatkan keuntungan. Jelas sudah tujuan PGN dari Dominggus
sampai Zarkoni. Sedang PGN lebih mengedepankan kontribusi ketimbang profit atau
keuntungan sebagai BUMN yang bonafide.
Sumber:
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
0 komentar:
Posting Komentar